Motivasi dari Al Qur'an

Mata Air 10 : Syukuri Nikmat Apa Adanya

"Sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Luqman yaitu 'Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang tidak bersyukur,maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (Luqman [31]:12)

Terdapat banyak sekali ayat di dalam Al-Qur'an yang menyuruh manusia untuk mensyukuri nikmat Allah. Juga ayat yang menjelaskan bahwa kebanyakan dari manusia mengkufuri nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Tidak ada sesuatu pun dalam kehidupan seorang mukmin yang tidak mengandung kebaikan bagi dirinya. Musibah, bencana, dan wabah penyakit pun merupakan ujian yang harus dihadapinya dengan kesabaran. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Sungguh luar biasa seorang mukmin itu. Seluruh perkara dalam hidupnya bernilai positif. Apabila ia mendapat-kan kemudahan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Apabila ia ditimpa kesulitan, ia bersabar. Itu pun baik baginya."
Bersyukur ketika mendapat kebaikan akan mendekat-kan dia kepada Allah dan bersabar dalam kesulitan juga akan mendekatkannya kepada Allah.

Al-Qur'an juga menuturkan kisah dua orang Yahudi. Salah satu dari keduanya memiliki dua kebun yang rindang di-kelilingi pohon kurma. Di antara dua kebun itu terdapat sungai yang mengalir, sehingga kebun itu menjadi sangat subur. Semakin hari, kebun itu semakin banyak menghasilkan buah sehingga si Yahudi kafir itu menjadi kaya tetapi congkak.

Ketika dia berkumpul dengan kawannya yang beriman dia berkata, "Sesungguhnya hartaku lebih banyak'dari harta-mu dan pengikut-pengikutku lebih kuat."
Ketika memasuki kebunnya, dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan hari Kiamat itu tidak akan datang. Seandainya aku kembali kepada Tuhanku, tentu aku akan mendapatkan tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun ini." Kesombongannya menjadi semakin berlebihan.

Maka, saudaranya yang beriman itu mengingatkan dan menasihatinya. Ia berkata, "Apakah kamu kafir kepada Tuhanmu yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani lalu menyempurnakan bentukmu menjadi laki-laki yang sempurna? Tetapi, aku percaya bahwa Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku. Mengapa kamu tidak mengatakan 'Maa syaa'allah, Laa quwwata illaa billah' (Sungguh atas ke-hendak Allah semua ini terwujud. Tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) seandainya engkau menganggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan, mudah-mudahan Tuhanku memberikan kebun yang lebih baik dari kebunmu ini. Dan mudah-mudahan dia mengirim-kan petir dari langit kepada kebunmu ini sehingga semua menjadi rata dengan tanah, atau airnya menjadi kering se¬hingga kamu tidak akan pernah menemukan mata airnya lagi."

Begitulah dia menasihati kawannya yang kufur itu, hingga ketentuan Allah pun menjadi kenyataan. Harta kekayaannya dibinasakan oleh Allah dan dia jatuh miskin. Dia pun sangat menyesali kekufurannya atas nikmat Allah.

Sungguh Allah sangat Pemurah. Nikmat dan karunia-Nya kepada kita sangat besar. Nikmat-nikmat itu terdapat di dalam diri kita, juga tersebar di alam semesta yang luas ini.
Apa pun yang Allah berikan kepada kita, semua itu harus disyukuri. Jika Anda memiliki pendapatan Rp500.000,00 per bulan yang disyukuri, itu jauh lebih baik dari memperoleh penghasilan puluhan juta per bulan tetapi tidak disyukuri. Allah telah memberikan pendapatan terbaik untuk Anda. Seandainya Anda memperoleh pendapatan lebih dari itu, mungkin Anda akan mengkufuri nikmat-Nya hingga suatu saat Anda tidak memiliki penghasilan sepeser pun.
Setiap penghasilan yang disyukuri mengandung keber-kah
an dari Allah. Akan tetapi, penghasilan yang tidak disyukuri meski nilainya besar, tidak mengandung keberkah-an sama sekali. Justru ia akan mendatangkan keresahan, kegelisahan dan ketidaktenteraman hidup.
Begitulah Allah memberikan pelajaran kepada kita melalui kisah dua orang Yahudi kafir dan Yahudi beriman. Yang satu memiliki penghasilan besar tetapi tidak disyukuri dan yang lain memiliki penghasilan kecil yang sangat disyukuri. Nikmat yang tidak disyukuri akan mendorong seseorang menjadi manusia sombong dan akhirnya kufur kepada Tuhannya. Maka, dia pasti akan ditimpa musibah dan keseng-saraan yang menghinakannya. Setelah ditimpa musibah, dia baru sadar dan menyesali kekufuran dan kesombongan-nya. Penyesalan yang tidak mengembalikan apa yang telah hilang. Seandainya sejak dulu ia mensyukurinya, dia tidak akan jatuh miskin dan hina seperti itu.

Pelajaran lain dari kisah itu adalah rasa syukur dan ber-terima kasih kepada Allah atas semua nikmat-Nya akan mem-perpanjang umur nikmat itu untuk kita, karena nikmat, semakin disyukuri, dia akan semakin bertambah. Itulah janji Allah,

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada-mu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'" (Ibrahim [14]: 7)

Ada beberapa langkah untuk memupuk sifat syukur dalam diri dan menghilangkan perangai berkeluh kesah, sehingga hidup menjadi lebih bermakna dan lebih bisa dinikmati.

Langkah pertama, dirikanlah shalat dan jagalah shalat Anda! Berkeluh kesah adalah gejala awal dari sifat pesimis dan berputus asa yang merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya.
Maka, shalat merupakan vitamin dan pembangkit stamina hati untuk membunuh semua penyakit berbahaya itu, dan akan membuatnya selalu berselimutkan ketenangan dan ketenteraman.
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (ar-Ra'd [13]: 28)

Langkah kedua, bersedekahlah. Infakkan sebagian harta yang Anda miliki di jalan Allah. Sisipkan sebagiannya untuk orang-orang yang kurang mampu dan untuk keperluan jihad di jalan Allah swt. Jika Anda terbiasa membaca Al-Qur'an, Anda akan selalu menemukan perintah shalat selalu di-sambung dengan perintah untuk berzakat atau menginfak-kan sebagian rezeki di jalan Allah swt. Mengapa demikian? Menginfakkan sebagian rezeki untuk orang-orang yang kurang mampu, atau untuk kepentingan dakwah adalah pembuktian dari kebenaran shalat yang Anda lakukan. shalat adalah ibadah ritual yang Anda laksanakan sebanyak lima kali dalam sehari. Untuk menyelesaikan satu shalat, Anda mungkin membutuh-kan kurang dari sepuluh menit untuk menyelesaikannya. Sementara dalam sehari ada 24 jam, dan waktu yang Anda pergunakan untuk mendirikan shalat kurang dari satu jam, dan 23 jam sisanya adalah Anda pergunakan untuk hal-hal lain selain ibadah ritual itu. Salah satunya adalah untuk mencari rezeki, istirahat dan berbagai aktivitas yang lain.

Sudah pasti, waktu yang Anda pergunakan untuk mencari rezeki jauh lebih banyak daripada waktu yang Anda per-gunakan untuk melaksanakan ibadah-ibadah ritual. Oleh karena itu, Allah sengaja menyambung perintah-perintah mendirikan shalat dengan perintah untuk menginfakkan se¬bagian rezeki kepada orang-orang yang kurang mampu, sebagai pembuktian, apakah shalat yang Anda dirikan selama kurang dari satu jam itu sudah benar atau belum?
Dengan perintah infak, Allah swt. menawarkan kesempatan bagi mereka yang diberi kelebihan rezeki untuk tidak merasa puas dengan melaksanakan ibadah-ibadah ritual saja, tetapi harus ada juga ibadah finansial dengan menginfakkan sebagian rezekinya di jalan Allah swt.

"(Yaitu), mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (al-Baqarah [2]: 3)

Langkah ketiga, yakinlah bahwa hari akhirat itu ada. Semua amal yang Anda lakukan selama Anda hidup di dunia akan Anda pertanggungjawabkan di hadapan Allah di Padang Mahsyar nanti. Pada hari itu, tidak berguna lagi harta ke-kayaan yang Anda kumpulkan di dunia, kecuali yang telah Anda infakkan di jalan Allah.

Hari itu tidak berguna lagi jabatan dan pangkat Anda yang tinggi selama di dunia, kecuali jika Anda benar-benar men-jalankan segala urusan itu dengan kejujuran dan sesuai perintah Allah swt. Hari itu tidak akan ada lagi kesengsaraan dan penderitaan seperti yang pernah Anda temui di dunia dan Anda bersabar dalam menghadapinya. Kesengsaraan pada hari itu hanya milik orang-orang yang suka berkeluh kesah dan memiliki hati yang sakit serta suka mengabaikan perintah Allah dan melanggar larangan-Nya.

"Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalas-an dari apa yang telah dikerjakannya dahulu, dan mereka dikembali-kan kepada Allah, Pelindung mereka yang sebenarnya." (Yunus [10]: 30)

"Mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong, 'Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja?'Mereka menjawab, 'Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.'" (Ibrahim [14]: 21)

Langkah keempat, percayalah bahwa azab neraka itu ada. Siksa neraka sangat pedih dan tidak ada manusia yang sanggup berada di dalamnya walau hanya sedetik. Jika Anda tergoda untuk melakukan suatu kemaksiatan, itu berarti api neraka telah menyapa Anda. Maka, sadarilah bahwa Anda tidak akan pernah sanggup menahan pedihnya siksa api neraka. Setinggi apa pun daya imajinasi dan kreasi manusia membuat perumpamaan tentang berbagai jenis siksaan paling berat dan biadab, tidak seberapa bila dibandingkan dengan beratnya siksa di dalam neraka.

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kamiganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (an-Nisaa' [4]: 56)

Apa pun imajinasi yang muncul dalam benak Anda tentang azab neraka yang dijelaskan pada ayat di atas, sungguh masih sangat jauh dari kenyataan sebenarnya yang akan ditemu-kan oleh orang-orang kafir kelak di dalam neraka Jahannam. Na'udzubillah min dzalik...
Langkah kelima, jagalah kehormatan diri dan keluarga Anda. Jangan menukarnya dengan kemaksiatan yang akan membuat Anda menjadi terhina di dunia dan akhirat. Jika Anda bersujud kepada Allah, maka bersujudlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. Laksanakanlah segala perintah-Nya dengan ikhlas tanpa mencampuradukkannya dengan ke-maksiatan. Segeralah ingat kepada-Nya jika Anda sudah telanjur terjebak di dalam lumpur dosa, dan bersegeralah menyucikan diri dengan tobat dan istigfar, karena Dia Maha Pengampun atas dosa hamba-hamba-Nya.

"Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan kejfatau meng-aniaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (Ali Tmran [3]: 135-136)

Langkah keenam, penuhi amanah dan runaikan tanggung jawab Anda dengan baik. Amanah adalah apa yang orang lain percayakan kepada Anda untuk disampaikan. Misalnya, atasan Anda menitipkan sebuah amplop yang berisi uang kepada Anda. Dia berpesan agar Anda memberikan amplop tersebut kepada si Fulan. Jika Anda telah menyerahkan amplop tersebut kepada si Fulan, dan Anda tidak membuka dan me-ngurangi uang yang ada di dalam amplop itu, itu berarti Anda telah menunaikan amanah itu dengan baik seperti yang diinginkan oleh atasan Anda. Akan tetapi, jika Anda tidak me-nyampaikan amplop itu kepada si Fulan, atau Anda mengurangi isinya, itu berarti Anda telah mengkhianati amanah yang dipercayakan kepada Anda.

Itu adalah pengertian amanah dalam interaksi kita dengan sesama manusia. Dalam pengertian yang lebih luas, segala sesuatu yang ada pada diri manusia adalah amanah.

Manusia pada dasarnya tidak memiliki apa-apa. Terlahir dalam keadaan telanjang dan tidak membawa apa-apa. Setelah 40 sampai 50 tahun, dia pun memiliki harta dan kekayaan yang banyak. Meski dia memiliki banyak harta dan kekayaan, ketika dia meninggal, semua itu tidak dia bawa kecuali se-lembar kain kafan yang membungkus tubuhnya, serta tempat tinggal (kubur) seluas 1x2 meter saja. Manusia hadir di dunia tidak membawa apa-apa. Mereka kembali pun tidak mem¬bawa apa-apa. Pada saat dia meninggal, semua amanah itu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Allah swt.

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan di-pikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh." (al-Ahzab [33]: 72)

Langkah ketujuh, tepatilah setiap janji yang Anda buat.
Rasulullah saw. datang dengan akhlak yang sempurna. Akhlak yang dia bawa menyentuh keseluruhan aspek kemanusiaan dan menebarkan kedamaian. Siapa pun yang berakhlak dengan akhlak yang beliau bawa, dia akan hidup tenang dan bahagia. Begitu juga orang-orang yang berin-teraksi dengannya, mereka akan merasa senang dan tenang berhubungan dengannya.
Menepati janji adalah salah satu akhlak yang dijunjung tinggi oleh Islam. Dia adalah tonggak utama untuk menegak-kan keimanan. Orang-orang yang tidak menepati janji adalah orang-orang yang tidak sempurna keimanannya. Mereka termasuk golongan orang-orang munafik. Rasulullah saw! bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; apabila dia berbicara, dia bohong; apabila dia berjanji, dia mengingkarinya; apabila dia dipercaya, dia berkhianat.'ns Menepati janji adalah salah satu resep, agar Anda bisa menjalani hidup dengan bahagia dan damai, Bahkan, ia menjadi salah satu kunci kesuksesan Anda dalam bisnis, karier, dan hubungan sosial.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang pandai mensyukuri nikmat. Aamiin ya rabbal 'alamiin...
Share:

1 komentar:

  1. Merkur 37C Safety Razor Review – Merkur 37C
    The casino-roll.com Merkur 37c is an excellent short handled DE safety razor. It https://deccasino.com/review/merit-casino/ is more suitable for both ventureberg.com/ heavy and non-slip งานออนไลน์ hands and is therefore a great option for experienced

    BalasHapus

Popular Posts

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.