Motivasi dari Al Qur'an

Mata Air 4 : Cobalah Anda Akan Mengetahui !


"Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) di negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Al-Qashash[28]:77)

Hidup seseorang yang paling bahagia di dunia, pastilah belum seberapa dibandingkan kebahagiaan yang Allah sediakan bagi orang-orang beriman di akhirat nanti. Sekaya-kayanya orang terkaya di dunia saat ini, belum seberapa di­bandingkan kekayaan sahabat Rasulullah saw., Abdurrahman bin Auf, karena dia memiliki kekayaan dunia yang me-limpah sehingga dia bisa "membeli" satu tiket ke surga dengan sifat kedermawanan dan keikhlasannya berjihad dengan harta dan jiwanya. Secantik-cantiknya wanita tercantik di dunia, hanya setitik dari kecantikan bidadari-bidadari surga.

Apa pun bayangan yang tebersit dalam benak Anda ketika membaca ilustrasi di atas, belum apa-apa jika dibandingkan dengan hakikat akhirat yang sebenarnya. Itulah kebaha­giaan sejati dan yang seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap orang. Akhirat adalah segalanya. Ia merupakan tujuan utama yang harus didahulukan daripada semua ke-perluan dan kebutuhan duniawi.

Cobalah Anda cermati lebih teliti tentang ayat di atas, "Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat..." Betapa indah Allah menggam-barkan kebahagiaan akhirat itu, seolah-olah dia adalah se-suatu yang pasti bisa dimiliki oleh setiap orang. Meski hakikat kebahagiaan yang sebenarnya tidak terjangkau oleh imajinasi manusia, Allah tetap memerintahkan untuk dijadikan prioritas. Dia juga mengingatkan bahwa kita memiliki jatah kebahagia­an duniawi yang tidak boleh dilupakan, "...dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi."

Di dalam teks Arabnya, ayat tersebut terdiri dari empat kalimat. Setiap kalimat didahului dengan huruf "waw." Fungsi huruf "Waw" dalam tata bahasa Arab (Nahwu) biasanya sebagai penghubung antar kalimat, sehingga biasa diistilahkan dengan wawul 'athf (waw penghubung) yang menandakan bahwa kalimat-kalimat itu memiliki hubungan satu sama lain.

Dengan demikian, pengertiannya adalah kebahagiaan akhirat dapat diraih dengan tidak melupakan jatah nikmat kebahagiaan duniawi. Kebahagiaan duniawi tidak dapat diraih, kecuali dengan bersikap baik, bertutur kata yang lembut dan santun terhadap sesama manusia, serta menjauh-kan diri dari perbuatan yang dapat membawa kerusakan bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Karena itu, kesuksesan sebenarnya telah ditakdirkan untuk setiap orang, tetapi kebanyakan orang hanya menunggu takdir itu, padahal ia tidak akan datang sendiri. Takdir itu harus dijemput dan dicari. Itulah salah satu hikmah mengapa Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, karena kesempurnaan itu diperlukan guna men-cari dan menjemput takdir kesuksesan dan kebahagiaan yang Allah tetapkan untuk mereka. Sangat tidak wajar bila makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna justru tenggelam dalam kesengsaraan, sedih, frustrasi dan kecewa.

Orang yang tidak bisa menjalani hidup dalam kebahagia­an dan kesuksesan adalah mereka yang tidak bisa meman-faatkan kesempurnaan dirinya. Allah menganugerahi setiap orang kemampuan dan kelebihan yang berbeda dari yang lain. Ketika seseorang mengetahui anugerah terbesar itu, maka dia telah menemukan modal terbesar yang dia perlukan untuk meraih sukses dan kebahagiaan hidup.

Sebuah pepatah Arab mengatakan,

"Engkau mengharapkan kesuksesan

Tetapi engkau tidak menempuh jalan kesuksesan

Sungguh, kapal laut tidak akan berlayar di daratan"



Ada dua hal yang harus Anda percayai untuk memulai perjalanan menuju kesuksesan. Pertama, percayalah bahwa Allah menganugerahkan sesuatu yang berbeda dalam diri Anda yang tidak Dia berikan kepada orang lain, hanya diberikan kepada Anda seorang. Kedua, percayalah bahwa apa pun kemampuan yang Anda miliki dari keterampilan, hobi, kecerdasan, kemampuan berkomunikasi, dan sebagainya, salah satu dari semua itu adalah jalan Anda untuk meraih ke-suksesan dan kebahagiaan hidup.

Banyak orang yang memiliki gagasan hebat tetapi takut untuk mencoba dan memulai mengambil tindakan untuk mewujudkan gagasannya menjadi suatu karya nyata. Pikirannya tertutupi oleh beratnya usaha mewujudkan gagasan itu, lamanya jangka waktu yang diperlukan, beratnya risiko yang akan ditanggung bila ia gagal di tengah jalan, rumitnya prosedur dan setumpuk hal-hal negatif menutupi pandangannya dan membuntukan pikirannya. Padahal, segala sesuatu akan terasa berat dan rumit bila hanya sebatas dipikirkan. Ketika isi pikiran itu diterapkan dan dikerjakan untuk men­jadi sebuah karya nyata, ia justru menjadi sesuatu yang mudah dan ringan.

Lihatlah contoh bagaimana seorang arsitektur menggambar rancangan bangunan sebuah gedung pencakar langit. Dia harus merancang bentuk bangunannya agar kokoh dan memiliki nilai seni tinggi, daya tahan terhadap gempa, menghitung kedalaman fondasi, menentukan tebal tembok, jenis semen dan besi yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Tahap penyusunan konsep suatu bangunan jauh lebih sulit dan lebih rumit daripada tahap pembangunannya. Akan tetapi, bila si arsitektur hanya terus memikirkan masalah konsep arsitekturnya, maka bangunan yang direncanakan itu pun tidak akan pernah berdiri.

Seseorang yang pikirannya dipenuhi banyak gagasan dan rencana cerdas tetapi tidak pernah mencoba merealisasi-kannya menjadi sebuah karya nyata, maka dia adalah orang yang tidak berguna.

Bila Anda pergi ke toko-toko komputer atau melihat iklan komputer di koran-koran, Anda akan.temukan tulisan "Dell". Itu adalah salah satu merek komputer terkenal di dunia. Pemilik merek ini adalah Michael Dell. Pada usia 12 tahun, dia memiliki hobi filateli. Dia melihat para penjual prangko memiliki banyak uang dari hasil penjualan prangko mereka. Dia pun membuat katalog yang berisi koleksi prangko milik-nya kemudian menjualnya melalui kantor-kantor pos. Dari sana dia mendapat keuntungan US$ 2.000. Waktu itu usianya baru 12 tahun.

Pada usia 15 tahun, dia meminta kepada orang tuanya untuk memberinya komputer sebagai hadiah ulang tahun. Setelah mendapatkan komputer, dia pun membongkarnya menjadi komponen-komponen kecil untuk dipelajari cara kerjanya. Setelah besar, dia pun mendirikan salah satu per-usahaan pembuat komponen komputer terbesar.

Kesuksesan Dell mendirikan sebuah perusahaan pembuat komponen komputer berbeda dengan Henry Ford yang sukses mendirikan perusahaan otomotif "Ford". Juga ber­beda dengan kesuksesan Conrad Nicholson Hilton di bisnis perhotelan. Berbeda pula dengan kesuksesan Aa Gym mem-bangun kolaborasi cantik antara dakwah dengan bisnis.

Setiap orang memiliki kemampuan dan takdir untuk sukses di bidangnya masing-masing. Allah menyediakan bagi setiap orang jalannya masing-masing menuju sukses. Dia tidak pilih kasih dalam membagi-bagikan nikmat kesuksesan. Dia menganugerahkan kesuksesan bagi setiap orang yang mau mencoba dan berusaha, baik dia beriman maupun kafir.

"Barangsiapa yang melakukan perbuatan baik maka (hasilnya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (hasilnya juga) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu meng-aniaya hamba-hamba (Nya)." (Fushshilat [41]: 46)

Jika orang-orang yang tidak menyembah Allah diberi nikmat kesuksesan dan kekayaan, tentu Allah akan lebih berbahagia untuk memberikan nikmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bersyukur.

Dalam hal rezeki dan kekayaan, Allah tidak pilih kasih. Dia memberikannya kepada mereka yang mau berusaha dan berani mencoba. Seseorang hanya perlu mengembang­kan tiga kemampuan pokok di dalam dirinya sebagai modal utama mencari rezeki: pertama, keyakinan pada janji dan jaminan Allah bahwa rezeki telah "disediakan", maka dia harus "menjemputnya" sendiri. Kedua, kegigihan untuk men-jaga dan mengikhlaskan niat dan ikhtiar. Ketiga, menjadi orang yang tepercaya (cakap).

Ketiga hal itu diperlukan untuk membangun keberanian diri dalam proses membangun kesuksesan, karena kesukses-an ibarat ukiran yang Anda buat di atas "batu" kehidupan. Anda harus mencoba mengukirnya dengan "pahat" kesabar-an dan "palu" ketekunan. Sekali Anda memukulnya, akan terbentuk satu goresan kecil di permukaan batu itu. Anda harus memukulnya ribuan bahkan jutaan kali sehingga ukiran kesuksesan itu bisa selesai dengan sempurna dan indah.

Pilihlah "batu" kehidupan yang keras dan lebih besar tantangannya agar ukiran kesuksesan yang Anda buat bisa tahan lama serta dapat dilihat dan dinikmati oleh generasi-generasi sesudah Anda. Hadapilah setiap tantangan dan ber-pikir positiflah, temukan solusi. Jangan melipatgandakan satu kesulitan menjadi seribu keputusasaan, satu musibah menjadi seribu penderitaan, satu kegagalan menjadi seribu penyesalan. Berkreasilah dan jangan pernah takut untuk men­coba sesuatu yang baru. Selama Anda beriman dan yakin dengan janji Allah, Anda akan temukan bahwa Allah menepati janji-Nya.

Sebagai penutup bab ini, akan saya uraikan perumpama-an dan pelajaran dari dialog antara seorang pembuat jam dengan jam yang sedang dibuatnya. Pembuat jam itu ber-kata, "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.536.000 (Tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam ribu) kali selama setahun?," "Ha?" kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya berdetak sebanyak itu?"

"Bagaimana kalau 86.400 (Delapan puluh enam ribu empat ratus) kali dalam sehari?"

"Delapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang kecil-kecil begird?" jam itu bertutur penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3.600 (tiga ribu enam ratus) kali dalam satu jam?"

"Dalam satu jam aku harus berdetak tiga ribu enam ratus kali? Itu jumlah yang besar dan berat bagiku" jam itu masih ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran berbicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"

"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu pun berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa, karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Itu berarti dia telah berdetak sebanyak 31.536.000 (tiga puluh satu juta lima ratus tiga puluh enam ribu) kali.

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas dan pekerjaan yang pada awalnya terasa begitu berat. Namun sebenarnya, kalau kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu. Bahkan yang semula kita anggap tidak bisa kita lakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.

Banyak gagasan dan pekerjaan besar yang akan terasa berat bila dimulai dari yang berat dan besar. Maka cobalah untuk memulainya dari hal-hal kecil dan ringan. Kesuksesan besar ibarat sebuah gurun pasir yang besar dan luas. Ia tidak lain hanyalah kumpulan dari setitik pasir kecil dalam jumlah yang sangat banyak.

Jika Anda telah sukses pada satu bidang, maka pertahan-kan kesuksesan di bidang itu. Cara terbaik untuk memper-tahankannya adalah dengan membangun sistem dan me­kanisme kerja yang bisa membuat orang lain memiliki komitmen terhadap kesuksesan Anda dan bisa memberi manfaat bagi mereka.

Ada orang yang hanya merasa puas dengan mengukir kesuksesan hidup dari tumpukan uang dan emas, yang lain dengan popularitas, jabatan, dan ilmu pengetahuan. Tetapi, ukiran sejati sebuah kesuksesan adalah manfaat besar yang bisa dinikmati orang lain dari apa yang telah Anda lakukan. Setelah itu, cobalah sesuatu yang baru yang lebih besar nilai dan tantangannya dari yang pernah Anda coba.

Cobalah! Anda akan mengetahui bahwa Anda adalah pribadi yang tangguh. Yakinlah bahwa Allah telah menakdir-kan untuk Anda kesuksesan di bidang pekerjaan yang Anda geluti.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.