Motivasi dari Al Qur'an

Mata Air 2 : Jadilah "Orang Besar"


" (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Yusuf[12]:4)

Ayat diatas bercerita tentang mimpi Nabi Yusuf as. Dia memberitahukan ayahnya akan mimpi itu. Mimpi yang membawa pesan kepadanya bahwa kelak dia akan menjadi "orang besar".

Kisah kehidupan Nabi Yusuf mengandung pelajaran yang sangat bermakna betapa rumit dan terjalnya jalan yang harus dilalui oleh seseorang yang kelak akan menjadi pembesar di negeri Mesir, sekaligus sebagai nabi yang membawa risalah kebenaran dari Allah swt. Pada usia yang masih belia, dia menerima cobaan hidup yang sangat berat akibat rasa iri dengki saudara-saudaranya. Dia dibuang ke sumur, kemudian diambil oleh sekelompok kafilah dagang dan dijual sebagai budak. Dengan wajah yang tampan dan postur tubuh menawan, sehingga para wanita Mesir menjulukinya "malaikat" dari langit, dia pun di fitnah berselingkuh dengan istri raja. Dijebloskan kedalam penjara selama bertahun-tahun. Tetapi beliau tetap sabar dan yakin bahwa Allah selalu menyediakan hal yang baik disetiap ujian yang diberikanNya. Kesabaran itu berbuah manis, kemampuannya menafsirkan mimpi menjadi salah satu potensi diri yang mengantarkannya menjadi "orang besar" di negeri Mesir.

Siapakah Orang Besar itu?

Semua orang pasti ingin menjadi orang besar. Tetapi bila mereka ditanya, apakah arti orang besar itu? Jawabannya sudah pasti akan banyak sesuai jumlah orang yang ditanya.

Apakah seorang guru ngaji di surau kecil, di desa terpencil dan dengan gaji pas-pasan; ataukah seorang perantau yang pergi mencari pekerjaan ke kota besar dan pulang pada hari Lebaran dengan membagikan oleh-oleh untuk sanak saudara dan keluarga; ataukah seorang pengusaha yang sibuk melakukan kunjungan ke luar negeri untuk kepentingan bisnis; atau orang yang tidak bisa kemana-mana karena harus menetap di rumah atau kantor untuk menerima kunjungan para mitra bisnisnya?





Untuk menemukan jawabannya, saya ingin menyuguhkan kepada anda sebuah ilustrasi ringan.

Jika anda disuguhi sejenis makanan yang tidak anda sukai, anda tentu tidak ingin memakannya. Akan tetapi, tidak semua orang tidak menyukai jenis makanan itu. Sebagian orang pasti ada yang menyukai dan bisa menikmatinya.

Sama halnya dengan profesi yang anda jalani, tidak ada profesi yang menjamin orang yang menggelutinya akan menjadi orang besar. Sebagaimana profesi sebagai pejabat di suatu instansi tertentu di pemerintahan. Jika anda menganggap pejabat adalah orang besar, maka bagaimana jika dia melakukan tindak pidana korupsi? Masih pantaskah dia dianggap orang besar?

Jika kita menganggap orang kaya sebagai orang besar, maka Qarun juga orang besar, tetapi Allah menghancurkannya dan menjadi simbol orang kaya yang menyombongkan diri. Allah menceritakannya dalam surah Al-Qashash ayat 76-79.

Jika seorang pemimpin negara adalah orang besar, maka Fir'aun juga orang besar, tetapi kesombongan telah mencelakakannya. Dia pun menjadi "tuhan" yang di tenggelamkan oleh Allah di Laut Merah

Kebesaran tidak selamanya menjadi sumber kemuliaan dan kehormatan, terkadang justru menjadi sumber kesengsaraan dan ketersiksaan hidup bila disalahgunakan untuk memenuhi dorongan nafsu rendahan. Dalam kondisi seperti ini, kebesaran menjadi kendaraan setan yang akan mencelakakan pemiliknya kedalam jurang kehancuran seperti yang dialami Fir'aun dan Qarun.

Akan tetapi, ketika kebesaran dijadikan kendaraan untuk mengajak manusia beriman kepada Allah dan meneladani gaya hidup Rasulullah saw. Itulah kebesaran sejati yang membawa keberuntungan di dunia dan diakhirat.

Banyak orang-orang besar yang justru mereka disebut orang besar setelah mereka meninggal dan mewariskan sesuatu yang sangat berharga bagi kemanusiaan. Padahal ketika mereka hidup, pekerjaan dan usaha mereka tidak terlalu mendapatkan perhatian publik. Bahkan sebagian mereka malah menjalani hidup yang tragis sebagai tahanan di penjara. Tetapi setelah meninggal, orang-orang pun mengenal bahwa mereka adalah prang besar yang memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi kemaslahatan umat manusia.

Siapa pun tahun bahwa Nabi Muhammad telah menjadi anak yatim sejak usia enam bulan dalam kandungan ibunya. Pada usia dua tahun, dimana seorang anak sangat membutuhkan belaian kasih sayang seorang ibu, beliau menjadi anak yang tidak punya ayah dan ibu, alias yatim piatu. Cobaan berat macam apa itu?

Akan tetapi, rentetan takdir kesulitan hidup dan ujian yang dilalui oleh Rasulullah pada setiap fase pertumbuhannya kini telah kita ketahui semuanya. Ternyata setelah 40 tahun, Allah akan memberinya sebuah misi besar dan mulia yang harus dijalankan, yaitu mengajak manusia untuk beriman kepada Allah dan tidak menyembah berhala. Dunia pun mengakui beliau adalah pemimpin terbesar sepanjang sejarah manusia.

Uraian sederhana diatas memberikan kepada kita gambaran tentang hal-hal yang bisa membuat seseorang menjadi orang besar.

Hasil karya dan pekerjaan yang dia lakukan semasa hidup memberi manfaat terhadap kehidupan manusia dan kemaslahatan mereka. Nilai dan prinsip hidup yang dia yakini kebenarannya akan membentuk kekuatan dalam kepribadiannya, sehingga mamapu mempengaruhi orang lain. Maka orang pun akan menaati perkataan dan meniru tingkah lakunya. Garis keturunan, jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan bukanlah patokan untuk mengukur kebesaran sesorang. Dia akan menjadi orang besar jika konsisten dan memiliki komitmen terhadap pekerjaannya, serta bisa menikmati dan mensyukuri hasilnya. Anda tidak menjadi orang besar hanya karena orang lain menghormati dan menghargai anda. Sebab penghargaan dan penghormatan tertinggi adalah keridhaan Allah terhadap segala perbuatan dan amal kebaikan yang anda lakukan. Cobaan hidup, musibah dan kesulitan bukan halangan untuk menjadi orang besar. Banyak orang besar yang berasal dari keluarga kurang mampu, bahkan yaitm piatu. Jika anda berdoa kepada Allah agar Dia menjadikan anda orang besar, dan anda telah berusaha untuk itu. Akan tetapi, Dia malah menguji anda dengan kesulitan hidup dan tantangan yang berat. Maka itulah cara Allah menjadikan anda "orang besar".

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.